**Horner: Verstappen Ingin Akhiri Karier di Red Bull, Ancaman Mercedes Hanya Isapan Jempol?

**Christian Horner, Team Principal Red Bull Racing, baru-baru ini melontarkan pernyataan yang menenangkan hati para penggemar tim banteng merah.

Ia menegaskan bahwa Max Verstappen, sang juara dunia tiga kali, memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri karirnya di Red Bull.

Pernyataan ini muncul di tengah gelombang spekulasi yang terus-menerus mengaitkan Verstappen dengan kepindahan ke Mercedes, terutama setelah kepergian mengejutkan Lewis Hamilton ke Ferrari.

“Max sangat senang berada di tim ini,” ujar Horner, seperti dikutip dari berbagai media.

“Dia mencintai mobil ini, dia percaya dengan orang-orang di sekitarnya, dan dia sangat termotivasi.

Dia telah menyatakan dengan jelas bahwa dia ingin mengakhiri karirnya di Red Bull.

“Pernyataan Horner ini tentu saja memberikan angin segar bagi Red Bull.

Kehilangan Verstappen, yang telah menjadi tulang punggung tim dan memenangkan tiga gelar juara dunia secara beruntun, akan menjadi pukulan telak.

Namun, apakah pernyataan Horner ini sepenuhnya bisa dipercaya?

Rumor kepindahan Verstappen ke Mercedes memang bukan tanpa dasar.

Performa Red Bull yang dominan dalam beberapa tahun terakhir sedikit ternoda oleh isu internal, termasuk perseteruan antara Horner sendiri dan Helmut Marko, penasihat Red Bull.

Ketidakpastian internal ini bisa saja menjadi celah bagi tim lain, termasuk Mercedes, untuk menggoda Verstappen.

Apalagi, Mercedes sedang mencari pengganti Hamilton dan memiliki sumber daya yang nyaris tak terbatas.

Mereka bisa menawarkan Verstappen gaji yang lebih besar, proyek jangka panjang yang menarik, dan jaminan keunggulan teknologi di masa depan.

Namun, ada beberapa faktor yang membuat Verstappen kemungkinan besar akan tetap setia pada Red Bull.

Pertama, hubungan yang kuat antara Verstappen dan tim.

Ia telah menjadi bagian dari keluarga Red Bull sejak usia remaja dan merasa nyaman dengan lingkungan kerja di sana.

Kedua, performa mobil Red Bull yang sangat kompetitif.

Verstappen tahu bahwa ia memiliki peluang terbaik untuk memenangkan gelar juara dunia bersama Red Bull.

Selain itu, faktor Helmut Marko juga tidak bisa diabaikan.

Marko adalah sosok mentor bagi Verstappen dan memiliki pengaruh besar dalam karirnya.

Jika Marko tetap berada di Red Bull, kemungkinan besar Verstappen juga akan tetap setia.

**Analisis Subjektif dan Sudut Pandang Pribadi:**Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya percaya bahwa pernyataan Horner memiliki dasar yang kuat.

Verstappen memang terlihat sangat bahagia dan termotivasi di Red Bull.

Namun, saya juga tidak bisa mengabaikan potensi godaan dari Mercedes.

Dunia Formula 1 penuh dengan kejutan dan perubahan haluan yang tak terduga.

Saya berpendapat bahwa kunci utama untuk mempertahankan Verstappen adalah stabilitas internal di Red Bull.

Jika Horner dan Marko bisa menyelesaikan perseteruan mereka dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, kemungkinan besar Verstappen akan tetap setia.

Namun, jika isu internal terus berlanjut, Mercedes bisa saja memanfaatkan situasi ini untuk menggoda Verstappen.

Pada akhirnya, keputusan ada di tangan Verstappen sendiri.

Ia harus mempertimbangkan semua faktor dan memilih jalan yang terbaik untuk karirnya.

**Kesimpulan:**Pernyataan Horner bahwa Verstappen ingin mengakhiri karirnya di Red Bull adalah kabar baik bagi para penggemar tim banteng merah.

Namun, Red Bull tidak boleh lengah.

Mereka harus terus bekerja keras untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dan menciptakan lingkungan kerja yang stabil.

Jika mereka gagal melakukan itu, ancaman dari Mercedes akan selalu ada.

Hanya waktu yang akan menjawab apakah Verstappen benar-benar akan mengakhiri karirnya di Red Bull atau memilih tantangan baru di tim lain.